Site icon STMIK BB Aceh

Verdinexor dan Harapan Baru dalam Terapi Kanker Limfoma pada Hewan

kanker-limfoma

kanker-limfoma

Kanker limfoma tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan peliharaan seperti anjing. Penyakit ini memengaruhi sistem limfatik dan sering kali sulit diobati dengan metode konvensional. Karena itu, dunia medis hewan terus berinovasi mencari pendekatan baru dalam terapi kanker limfoma yang lebih efektif dan aman. Salah satu harapan besar datang dari penelitian terhadap obat Verdinexor (KPT-335) yang kini banyak dibicarakan dalam komunitas kedokteran hewan.

Cara Kerja Verdinexor dalam Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker Limfoma

Verdinexor bekerja dengan menargetkan protein penting dalam sel, yaitu Exportin 1 (XPO1). Protein ini bertanggung jawab membawa molekul dari inti sel ke sitoplasma. Dalam sel kanker, aktivitas XPO1 meningkat tajam sehingga mengganggu keseimbangan sistem seluler. Dengan menghambat XPO1, terapi kanker limfoma menggunakan Verdinexor dapat memperlambat bahkan menghentikan pertumbuhan sel kanker. Hasil uji laboratorium menunjukkan penurunan kelangsungan hidup sel kanker hingga di bawah 50%.

Bukti Efektivitas dari Penelitian Ilmiah

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan Yamaguchi University Jepang membuktikan bahwa Verdinexor efektif pada delapan garis sel kanker limfoma. Lima di antaranya memiliki ekspresi gen XPO1 yang sangat tinggi. Meski belum digunakan secara luas dalam praktik klinis, temuan ini menegaskan potensi Verdinexor sebagai terapi yang menjanjikan. Riset ini menjadi langkah awal penting menuju pengembangan terapi kanker limfoma yang lebih terukur.

Arah Pengembangan Terapi di Masa Depan

Langkah selanjutnya dalam penelitian adalah melakukan uji klinis pada pasien anjing dan menguji kombinasi obat ini dengan kemoterapi standar. Diharapkan pendekatan ini dapat memperbaiki efektivitas pengobatan sekaligus mengurangi efek samping. Jika berhasil, terapi kanker limfoma berbasis Verdinexor bisa menjadi solusi inovatif dalam dunia kedokteran hewan.

Exit mobile version