Pengertian majas eufemisme adalah majas ungkapan halus yang menggantikan kata-kata kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Temukan cara eufemisme mengelola ketidaknyamanan komunikasi dengan lembut dan bagaimana mereka mempengaruhi persepsi dan pola pikir dalam berbagai konteks sosial. Simak selengkapnya berikut ini.
Mengenal Majas Eufemisme
Dalam masyarakat kuno, penggunaan eufemisme seringkali terkait dengan kepercayaan agama atau kebudayaan tertentu. Majas eufemisme telah menjadi bagian dari evolusi bahasa manusia sepanjang sejarah. Awal mula terbentuknya majas eufemisme tidak dapat diidentifikasi secara pasti karena penggunaan eufemisme telah ada sejak zaman kuno. Meskipun tidak ada catatan tertulis yang pasti, kemungkinan besar penggunaan eufemisme dimulai sejak manusia mulai berkomunikasi secara kompleks.
Gaya bahasa eufemisme adalah penggunaan kata-kata atau ungkapan yang lebih halus, santun, atau tidak langsung untuk menyampaikan suatu konsep atau makna yang mungkin terdengar kurang menyenangkan atau kasar secara langsung. Ini sering digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan atau untuk menghindari konfrontasi. Berikut merupakan penjelasan tentang majas eufemisme, silahkan simak di bawah ini.
Majas Eufemisme: Definisi dan Contohnya
Majas eufemisme adalah figur retoris yang menggambarkan pemilihan kata atau ungkapan yang lebih halus, santun, atau tidak langsung untuk menyampaikan sesuatu yang mungkin terdengar kurang menyenangkan atau kasar secara langsung. Dalam konteks bahasa dan sastra, eufemisme adalah cara untuk mengubah ungkapan yang dianggap kasar, ofensif, atau tidak sopan dengan kata-kata yang lebih netral, santun, atau lebih dapat diterima secara sosial.
Contoh Penggunaan Majas Eufemisme
Eufemisme sering digunakan dalam berbagai konteks komunikasi, baik dalam percakapan sehari-hari, sastra, politik, atau media massa, untuk menghindari ketidaknyamanan, konfrontasi, atau untuk menjaga etika dan kesopanan dalam berkomunikasi.Contohnya, dalam mitologi Yunani, ada penggunaan eufemisme untuk merujuk pada kematian, seperti “menjadi bintang di langit” untuk menyampaikan konsep kematian seseorang. Berikut ini merupakan contoh lengkapnya.
- “Menginap di alam baka” sebagai eufemisme untuk “meninggal dunia”.
- “Berkebutuhan khusus” untuk menggantikan istilah “cacat”.
- “Mengambil nafas terakhir” untuk mengungkapkan “meninggal”.
- “Berbicara dengan jujur” sebagai pengganti “berterus terang”.
- “Masa transisi” digunakan untuk merujuk pada “krisis ekonomi”.
- “Berbagi informasi yang belum sempurna” untuk menghindari menyebut “berbohong”.
- “Menyatakan ketidaksetujuan” sebagai alternatif dari “melawan”.
- “Menghadapi tantangan” untuk menggantikan “mengalami masalah”.
- “Membuang air kecil” sebagai eufemisme untuk “buang air kecil”.
- “Kepergian yang tak terduga” untuk menggantikan “kecelakaan”.
Fungsi Majas Eufemisme
Secara umum, fungsi utama eufemisme adalah memfasilitasi komunikasi yang lebih sopan, tidak menyinggung, dan efektif dalam berbagai situasi. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dari penggunaan majas eufemisme dari beragam sektor dan aspek yang ada di kehidupan.
- Menghindari Kontroversi
Eufemisme membantu dalam menjaga tingkat kesopanan dan etika dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi di mana topik yang dibicarakan sensitif atau tabu. Penggunaan eufemisme dapat membantu menghindari konfrontasi atau konflik dalam percakapan dengan cara mengungkapkan ide atau konsep dengan cara yang lebih tidak langsung.
- Meningkatkan Penafsiran
Penggunaan eufemisme dapat memungkinkan pesan atau ide yang disampaikan menjadi lebih jelas atau mudah dimengerti oleh audiens, karena eufemisme seringkali menghilangkan ambigu atau kebingungan dalam komunikasi. Jenis majas ini memberikan variasi dalam penggunaan bahasa dengan menawarkan cara yang kreatif dan berbeda untuk menyampaikan ide atau konsep yang sama. Ini membantu dalam memperluas ekspresi dan keterampilan berbahasa.
- Memfasilitasi Pembicaraan Tentang Topik Sensitif
Eufemisme memungkinkan pembicaraan tentang topik yang mungkin dianggap tabu atau sensitif dalam masyarakat. Dengan mengubah kata-kata atau ungkapan yang keras menjadi yang lebih lembut, eufemisme dapat membuat topik tersebut lebih mudah untuk dibahas tanpa menimbulkan ketidaknyamanan yang berlebihan.
Kesimpulan
Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan halus untuk menggantikan kata-kata kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan. Secara keseluruhan, eufemisme membantu menciptakan komunikasi yang lebih sopan, tidak menyinggung, dan efektif, memungkinkan diskusi tentang topik yang mungkin dianggap tabu atau sensitif dengan cara yang lebih dapat diterima.