2 Penyebab Stunting Menurut WHO, Ketahui Disini!

2 Penyebab Stunting Menurut WHO, Ketahui Disini!

ketahui penyebab stunting menurut who pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor asupan gizi. Yuk, simak penjelasan lengkap dalam pembahasan artikel ini.

Penyebab stunting menurut WHO sendiri dipengaruhi oleh banyak hal meliputi kualitas gizi makanan anak, kondisi sosial anak, hingga kondisi ibu dari si anak. Pada umumnya anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi serta berat badan dibawah rata-rata anak seusianya. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami apa itu stunting dan apa saja penyebabnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai stunting.

Pengertian Hingga Penyebab Stunting Menurut WHO

Sebelum memahami penyebab stunting menurut WHO, kita harus paham terlebih dahulu terkait apa itu stunting. Stunting dapat diartikan sebagai gangguan tumbuh kembang pada anak. Gangguan ini pada dasarnya berasal dari gizi buruk, serta berbagai macam hal lain.

Dampak Stunting

Dampak stunting pada anak sangatlah buruk, yang mana akan mempengaruhi kesehatan dari si anak. Dampak buruk ini akan terlihat pada tinggi badan serta berat badan anak yang sangat rendah, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tulang yang terhambat. Selain itu, si anak akan mudah terserang berbagai macam penyakit. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki kemampuan kognitif yang rendah.

Penyebab Stunting Menurut WHO Dari Berbagai Aspek

Faktor utama penyebab stunting menurut WHO terletak pada kurangnya gizi yang diserap oleh anak dalam jangka panjang. Stunting ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal lain. Berikut penjelasan lengkapnya.

  • Kondisi Ibu

Penyebab terjadinya stunting menurut WHO yang pertama berasal dari kondisi ibu. Berikut beberapa hal yang menjadikan ibu sebagai penyebab stunting.

  • Si ibu memiliki tinggi badan yang bisa dibilang cukup pendek.
  • Kondisi ekonomi yang kurang mampu.
  • Tingkat pendidikan dari si ibu yang bisa dibilang rendah.
  • Lingkungan tempat tinggal bersanitasi buruk.
  • Kesulitan mengakses air bersih.
  • Kurangnya asupan nutrisi yang diterima janin selama masa kehamilan.

Perlu diingat bagi para calon orang tua untuk selalu mencukupi asupan nutrisi anak bahkan sejak masa kehamilan yang dijalani oleh si ibu. Gizi yang terpenuhi sejak masa kehamilan akan meminimalkan risiko stunting. Bayi yang dilahirkan nanti pastinya akan terbebas dari gangguan stunting dan memaksimalkan tumbuh kembang anak kedepannya. Selain masa kehamilan, orang tua juga harus mencukupi asupan gizi dari si anak mulai dari bayi sampai usia balita.

  • Kondisi Anak

Penyebab terjadinya stunting menurut WHO yang kedua berasal dari kondisi anak itu sendiri. Berikut hal-hal yang akan memperburuk kondisi stunting pada si anak.

  • Anak tidak memperoleh asupan ASI eksklusif selama balita. Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, ASI idealnya diberikan pada anak sejak baru dilahirkan hingga usia dua tahun.
  • Anak tidak memperoleh makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. Idealnya MPASI haruslah memberikan asupan gizi yang tinggi untuk si anak. MPASI haruslah mengandung protein, vitamin, karbohidrat, serat serta zat lain yang akan memaksimalkan tumbuh kembang si bayi.
  • Anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya biasanya akan memiliki risiko stunting lebih tinggi dibandingkan anak lain.
  • Beberapa penyakit tertentu yang diderita oleh si anak biasanya akan mengganggu proses terserapnya nutrisi dan gizi pada anak tersebut. Penyakit tersebut dapat berupa leukimia, penyakit jantung bawaan sejak lahir, sampai infeksi kronis tertentu yang terus berulang.

Penting diingat bahwa setiap orang tua harus selalu memperhatikan asupan gizi anak serta berbagai hal guna menghindari stunting. Orangtua harus memberikan asupan ASI serta MPASI yang berkualitas di dua tahun pertama pertumbuhan si anak. Tumbuh kembang anak akan maksimal tanpa adanya gangguan stunting.

Kesimpulan

Berikut tadi penjelasan mengenai penyebab stunting menurut WHO. Dengan memahami penyebab di atas, orang tua akan bisa mencegah stunting sedini mungkin. Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak masa kehamilan hingga usia balita. Asupan gizi yang seimbang serta istirahat yang cukup pada anak dapat mencegah terjadinya stunting. Anak yang bebas stunting akan tumbuh lebih sehat, aktif, serta memiliki kemampuan kognitif yang cukup baik. Semoga penjelasan tadi dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk para orangtua dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak. Semoga bermanfaat!

Published by merry
Hallo, saya Merry Armonica, seorang pecinta informasi yang senang berbagi berita terbaru, informasi pariwisata, dan tips kesehatan. Saya percaya bahwa pengetahuan adalah kekuatan, dan saya berusaha untuk menyediakan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi pembaca.