stmikbb-aceh

Penyakit Kekurangan Sel Darah Merah, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

Penyakit-Kekurangan-Sel-Darah-Merah

Pemicu penyakit kekurangan sel darah merah adalah salah satu gangguan kesehatan serius dan perlu ditangani secepatnya. Masalah ini bisa dipicu karena beberapa hal.

Penyakit kekurangan sel darah merah atau anemia bisa jadi masalah serius jika dibiarkan tanpa diatasi. Masalah tersebut disebabkan oleh hemoglobin lebih rendah dari kadar normalnya.

Penderita biasanya akan merasakan lelah, sesak nafas dan sakit kepala. Oleh sebab itu, jika situasi tersebut terus berlanjut tanpa diobati, aktivitas sehari-hari dan tubuh bisa terancam bahaya.

Yuk, kenali anemia dengan mengikuti artikel ini sampai tuntas. Perhatikan penyebab dan cara mengobatinya dengan saksama agar kamu bisa mengatasinya bila mengalami kejadian serupa.

Penyakit Kekurangan Sel Darah Merah

Penyakit kekurangan sel darah merah bisa dialami oleh siapa saja, apalagi wanita menstruasi. Karena sel darah merah dan hemoglobin kurang, asupan oksigen pun tidak tersalurkan dengan baik, oleh sebab itu penderita gangguan kesehatan tersebut wajahnya pucat dan badannya lemas.

Anemia dikategorikan jadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

Kelainan hemoglobin ini berasal dari bawaan lahir, jadi sel darah merah pun bentuknya tidak normal atau seperti bulan sabit serta tidak fleksibel.

Masalah ini juga bisa terjadi karena faktor genetika, dan disebabkan karena produksi hemoglobin alami gangguan karena adanya mutasi DNA. Karena bentuknya tidak normal, usianya pun jadi lebih pendek karena mudah rusak.

Anemia bisa muncul bila tubuh mengalami gangguan kesehatan kronis, sehingga bisa mempengaruhi bentuk sel darah. Contoh gangguan kronisnya seperti kanker, HIV/AIDS, gangguan ginjal dan lain sebagainya.

Jenis gangguan kesehatan ini akan menyerang tubuh jika Hematosit merah hancurnya lebih cepat dibanding saat proses pembentukannya. Biasanya, hemolitik akan menyerang orang tua atau muncul karena infeksi, kanker darah, autoimun maupun efek samping obat.

Jika sumsum tulang rusak sampai tubuh tidak bisa memproduksi jenis sel ini, orang tersebut bisa terkena penyakit anemia aplastik. Kondisi tersebut juga bisa dipicu karena infeksi atau pun terkena zat kimia beracun dan efek samping obat jenis antibiotik.

Umumnya situasi ini terjadi karena cedera, haid pada wanita, radang lambung, kanker usus, wasir atau pun efek dari obat-obatan hingga tubuh mengeluarkan banyak darah dan akhirnya jumlahnya berkurang dari normal.

Bumil juga bisa terkena anemia, karenanya disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi asam folat, vitamin B12 dan zat besi agar nutrisinya terpenuhi, serta terhindar dari gangguan kesehatan.

Bila zat besi kadarnya kurang di dalam tubuh, maka orang tersebut bisa berpeluang terkena anemia. Nutrisi ini penting sekali untuk mendukung produksi hemoglobin serta Hematosit.

Oleh sebab itu, asupan zat besi harus dipenuhi agar tubuh bisa tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

Ada beberapa penyebab mengapa seseorang bisa terkena anemia, yaitu karnea ada masalah di sistem imun tubuh, riwayat kesehatan kronis, faktor keturunan, masalah kesehatan sumsum tulang belakang, sedang hamil serta kurang vitamin mineral.

Untuk mengobatinya, biasanya menggunakan erythropoletin, suplemen dengan kandungan asam folat atau transfusi darah jika memang dibutuhkan. Kamu dapat mencegahnya jika mengonsumsi vitamin C, makanan serta suplemen berkalsium dan kurangi minuman kafein.

Gangguan kesehatan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, segeralah periksa ke dokter bila mengalami kondisi tersebut agar cepat ditangani, dan tak memicu masalah yang lebih besar.

Kesimpulan

Penyakit kekurangan sel darah merah adalah salah satu gangguan kesehatan serius sehingga perlu diobati sesegera mungkin. Jangan menganggapnya sepele, situasi tersebut bisa memicu masalah lain jika tidak diobati.

Bila merasakan sakit kepala, pusing, lemas, dan lain-lain, segeralah berobat ke dokter untuk mengetahui masalahnya. Selain untuk memastikan kesehatan, mendeteksi sejak dini juga penting dilakukan agar tidak memicu masalah serius. Apalagi jika anemia terjadi karena faktor genetik.

Exit mobile version